Selama
periode Januari hingga Nopember Tahun 2018, jumlah pengunjung objek wisata baru
di Kabupaten Situbondo, Wisata Alam Kampung Blekok di Desa Klatakan, Kabupaten
Situbondo, Jawa Timur, tercatat sebanyak sekitar 13.500 wisatawan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (KLH) Pemkab Situbondo Kholil
mengatakan, para pengunjung wisata Kampung Blekok terus bertambah dan
mulai banyak dikenal masyarakat luar daerah.”Itu terjadi setelah DLH
Pemkab Situbondo membangun sarana prasarana pendukung wisata pantai
dan hutan bakau yang menjadi rumah ribuan burung blekok ,”kata Kholil, Sabtu
(17/11/2018).
Menurutnya, para wisatawan yang berkunjung ke wisata Kampung
Blekok juga dapat menikmati pemandangan pantai sembari melihat ribuan
burung blekok atau sejenis burung bangau di areal hutan bakau (mangrove)
tepi pantai.
Bahkan, jumlah pengunjung terus meningkat dalam 10 bulan
terakhir ini, karena di kawasan hutan bakau tempat burung blekok dan
sejenis burung bangau lainnya dibangun jembatan kayu dan menara pantau.
“Jembatan kayu mengelilingi hutan bakau dan menara pantau
dibangun menggunakan APBD 2018 dan anggarannya lebih dari Rp1 miliar, dan
sampai saat ini pengerjaannya sudah mencapai 90 persen,”imbuhnya.
Kholil mengatakan, rata-rata pengunjung yang datang ke wisata
Kampung Blekok adalah masyarakat lokal dan pengunjung dari luar kabupaten,
seperti Bondowoso, Banyuwangi. Bahkan, sebagian pengunjung diketahui
berasal dari Bandung, Yogyakarta dan Jakarta.
“Jumlah pengunjung yang berkunjung Kampung Blekok sekitar
13.500 wisatawan. Dengan rincian, sekitar 10 persen wisatawan luar
daerah, seperti Bandung dan Jakarta, sedangkan 90 persen merupakan wisatawan
lokal,”bebernya.
Lebih jauh Kholil menambahkan, sampai saat ini pengunjung wisata
Kampung Blekok belum dikenai tiket masuk, karena Pemkab Situbondo masih
belum memiliki peraturan daerah tentang penarikan retribusi ke objek wisata
baru tersebut